Search Cerita Pengalaman Belajar Di Rumah. Belajar Pengalaman Rumah Di Cerita . uiy.mondo.vi.it; Views: 18435: Published: 5.08.2022: Author: uiy.mondo.vi.it: Search: table of content. Part 1; Part 2; karyawan bagian humas di sebuah perusahaan swasta Cerita Dewasa - Nama saya hadi (samaran) saya berumur 18 tahun, kulit ku sawo matang, dan
Salam dan selamat malam KC,Saya Ayen, ingin berkongsi satu cerita yang pernah terjadi pada keluarga saya di rumah lama kami di Cheras, KL. Pada awalnya pindah ke rumah tersebut, bermulalah kami sekeluarga membersihkan rumah yang bakal kami menginap. Sewaktu membersihkan rumah, kami dapati ada mainan kanak-kanak yang ditinggalkan. Ketika itu umur saya lima tahun. Mak saya rasa tidak sedap hati, lalu mak ambil keputusan untuk membuang saja mainan tersebut, tetapi biasalah ketika itu saya masih budak lagi, dengan harapan dapat bermain dengan mainan sekeluarga syak sebelum ini ada penghuni sebelum ini mempunyai anak kecil, tapi hairan kenapa ditinggalkan mainan tersebut. Kerana tak mahu mengusutkan fikiran, kami hanya fikir secara positif mungkin mereka orang berada dan tak perlukan mainan tersebut, ataupun anaknya pun sudah membesar. Nak dijadikan cerita, kami sering diganggu kelibat susuk kanak-kanak kecil di rumah ini. Seperti macam dah terbiasa adakala kami akan melihat kelibat kanak-kanak kecil berlari, kedengaran seperti kerusi ditarik, bunyi guli dijatuhkan di atas siling, namun kisah-kisah pendek yang akan saya ceritakan ini merupakan kejadian yang betul-betul memberi kesan mendalam. Kejadian pertama terjadi ketika sepupu saya datang ke rumah untuk menziarahi Ayah yang sakit. Anak-anak sepupu saya memanggil Ayah dengan panggilan Tok Cu. Salah seorang anak saudara saya bermain di bilik Ayah. Tiba-tiba dia senyapkan diri dan mula memanggil Ayah, "Tok Cu sini kejap..."Ayah "Ya sayang, ada apa panggil Tok Cu?" "Tok Cu, siapa orang kat luar tingkap tu? Kita nampak ada kepala orang lalu lah kat situ..."Ayah cuba tak nak takutkannya hanya berkata, "Ehhh... Tak ada apa-apalah, pergi main kat luar bilik Tok..."Secara logik, rumah saya berada di tingkat 4, macamana boleh ternampak kepala di luar tingkap? Menjadi tanda tanya siapa atau apakah yang berada di balik luar tingkap bilik Ayah. Sumpah meremang bulu roma bila diceritakan oleh Ayah...********************************************************************************************Kisah kedua terjadi kepada kakak saya yang ingin ke tandas pada waktu malam. Ketika itu Ayah kerja malam, jadi Mak tidur seorang diri di biliknya. Selalunya bilik tidur utama akan ada bilik air, jadi pada malam itu, kakak saya bangun ke bilik Mak untuk buang air kecil. Apabila keluar dari bilik air dan membuka pintunya, pancaran lampu bilik air masuk ke ruangan bilik tidur Mak. Apa yang membuat kakak saya terkejut, dia ternampak seorang budak perempuan sedang menangis dan duduk mencangkung sambil menutup mukanya dengan kedua kakinya di atas tubuh Mak yang sedang nyeyak tidur. Allahu Akbar! Kakak tersentak dan mula rasa marah ingatkan kakak saya yang lagi satu kerana susuk tubuhnya seakan sama sepertinya. Dia pun cepat-cepat mematikan lampu bilik air dan beredar dari situ. Dalam keadaan cemas, dia bergegas untuk periksa samada kakak saya yang lagiu satu ada ke tidak di tempat tidurnya, sebab dia pasti itu susuk tubuh kakak saya. Apabila sampai ke bilik, kakak saya yang lagi satu sedang nyenyak tidur. Persoalannya, siapakah budak perempuan itu?********************************************************************************************Kisah yang terakhir kisah saya sendiri di dalam rumah yang sama. Saya pula yang terkena gangguan. Saya tidak pasti itu hanya khayalan atau ilusi saya sendiri. Ketika itu saya sedang mengalami demam panas. Saya berehat dan tidur di bilik Mak. Saya baring menghadap laluan ruang tamu ke bilik Mak, jadi saya menghadap laluan gelap itu. Semasa itu saya tidak pasti di mana keluarga saya pergi, tetapi keadaan masa itu pagi dan sunyi sangat-sangat. Apabila terbangun dari tidur, meremang bulu roma saya ternampak seorang budak yang kurus kering tapi dalam keadaan berbogel dengan mata hitam, lidah terjelir, mulut yang ternganga terbang dari atas siling rumah menuju ke arah saya. Yang pasti jelas saya lihat dan bukan bermimpi. Apa yang saya nampak saya menceritakan pada ahli keluarga. Kesemuanya tidak percaya dan menganggap ia semasa kami ingin pindah dari rumah itu, barulah seorang bekas jiran memberitahu bahawa rumah yang saya huni itu pernah ada kes. Kisahnya dua orang kanak-kanak berbangsa Cina terbunuh semasa rompakan berlaku, mungkin kes khianat, tetapi yang pasti dua orang budak, lelaki dan perempuan terbunuh semasa kejadian. Bekas jiran kata keluarga kami yang paling lama bertahan duduk selama belasan tahun. Bekas jiran saya tidak memberitahu kami pada asalnya sebab mereka nak tengok berapa lama kami bertahan. Dia kata bekas jiran yang lain semuanya tabik keluarga kami kerana sebelum kami, penghuni lain di rumah lama ini hanya bertahan selama tiga tahun sahaja paling lebih...Terima kasih dan Selamat Malam Seram!
CeritaPendek Saya Tentang Koperasi Jumat, 30 September 2011. CERPEN KOPERASI. Pada sesi pembuka, para ibu rumah tangga juga menyimak ekonomi keluarga menurut fikih. Dalam kaidah fikih yang dipaparkan Ahmad Nuryadi Asmawi, ekonomi keluarga mutlak tanggung jawab suami. Mengenai Saya. yusup maulana (uuccuuyy) Lihat profil
Jakarta - Pandemi COVID-19 mengharuskan masyarakat untuk beraktivitas di dalam rumah, meskipun di masa liburan. Para peserta didik pun banyak mendapatkan tugas karangan dan cerita tentang liburan di masa di rumah sendiri memiliki banyak manfaat, yakni mencegah penyebaran virus Corona. Dengan begitu, pandemi virus Corona bisa segera Karangan dan Cerita tentang Liburan di Masa Pandemi1. Contoh Cerita Selama Libur Sekolah karena CoronaDikutip dari buku 'Taman Literasi Masa Pandemi' dari tulisan Wahyu Aditya kelas 9B dengan judul 'Kegiatan Waktu Pandemi Corona' Hari ini sekolah diliburkan karena Corona, pertama libur saya sangat senang, saya di rumah bermain game, nonton TV, bersenang-senang di rumah. Setelah di rumah saya keluar untuk bermain bersama teman-teman saya, saya dan teman-teman saya bermain bola. bermain volly, bermain badminton dan sangat bergembira saat bermain dengan teman-teman saya setelah bermain saya pulang, setelah sudah sampai di rumah saya disuruh ibu saya untuk membeli cabai dan kelapa, saya pun pergi naik motor untuk membeli yang disuruh ibuku tadi, setelah membeli semua saya pun pulang dan mengasihkan belanjaan tadi ke ibu saya, setelah itu saya mandi sesudah mandi saya nonton tv bersama adik saya yang berumur 4 tahun, sesudah saya nonton tv saya pergi ke kamar dan bermain game, gamenya sangat seru sekali sampai saya mau lupa kalau sekarang sudah lewat jam saya pun bergegas mengambil air wudhu dan sholat Ashar, sesudah sholat Ashar saya disuruh ibu untuk bermain dengan adik saya, hari pun mulai gelap saya, adik dan ibu saya pergi masuk pun mulai bergema saya pun pergi mengambil sarung di kamar dan pergi ke masjid sampai di sana saya bercerita dengan teman-teman saya di samping kiri tempat wudhu, Imam masjid mulai masuk masjid. Saya dan teman-teman saya pergi mengambil wudhu dan memakai sarung sesudah memakai sarung saya dan teman-teman masuk masjid dan melakukan sholat berjamaah, selesai sholat saya pulang ke rumah, sesampai di rumah saya menaruh sarung ke kamar setelah itu saya pergi menonton TV, sudah hampir mau jam saya pun sudah pergi ke kamar dan harinya, saya bangun tidur setelah itu saya merapikan kasur dan menyapu semua lantai sesudah menyapu saya mengambil pakaian kotor dan mencucinya. Setelah mencuci baju saya, sambil menunggu baju kering saya mengambil ponsel dan bermain game 2 jam setelah capek bermain game saya pergi keluar untuk bertemu dengan teman-teman saya, dan saya mengajak mereka jalan-jalan dan akhirnya mereka mau saya dan teman-teman pun pergi jalan-jalan, sesudah jalan-jalan saya dan teman-teman bermain game bersama-sama hanya mabar main sangat senang sampai berteriak-teriak. Sesudah itu kami memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing sampai di rumah saya pergi mengambil piring untuk makan, tiba-tiba saya tersedak dan saya lari minum dan meminumnya dan akhirnya sudah lega tidak tersedak makan saya tidur siang dan sudah tidur siang saya pergi keluar untuk bermain dengan teman-teman saya dan teman-teman saya bermain layanan sampai jam sesudah bermain layangan saya dan teman-teman mengambil bola voli dan tapi saya memutuskan untuk pulang lebih dulu dan salat salat saya pergi melihat teman-teman saya bermain voli. Sampai sore, semua pulang ke rumah sampai rumah saya pergi mandi setelah HP sebentar dan pergi ke masjid untuk salat Magrib berjamaah selanjutnya bertemu dengan teman saya dan menunggu Imam, setelah beberapa menit mampu datang dan kami semua mulai salat berjamaah sudah salat berjamaah saya pulang ke rumah dan makan. Setelah itu saya menonton TV dan main hp sampai larut malam, dan saya pergi ke kamar untuk mendengarkan musik lama kelamaan saya mulai mengantuk dong saya matikan lampu dan Contoh Cerita Liburan Cuma di RumahKarya Dede Retno Palupi kelas 8C dengan judul 'Kegiatanku saat Masa Pandemi'Deringan alarm telah membangunkanku, aku pun salon kemudian sholat subuh lalu mandi dan berpakaian. Lalu aku sarapan kemudian berangkat ke sekolah. Aku sangat bersemangat untuk sekolah, padahal berita tentang virus Corona telah menyebar ke seluruh Tanah Air bahkan berharap daerahku tidak terdampak virus Corona, tapi ternyata saat aku mengikuti upacara pengumuman bahwa sekolah diliburkan selama 2 minggu dan murid-murid harus belajar dari rumah untuk mencegah penyebaran virus Corona ini, tapi ternyata belajar di rumah diperpanjang waktu yang belum di rumah, aku belajar lewat online dan membantu pekerjaan orang tuaku, seperti menyapu, mencuci piring, mencuci baju, membereskan rumah dan lain-lain. Di rumah aku mengaji dan murojaah hafalanku, mengikuti kegiatan one week one juz bertujuan siswa rajin mempunyai adik, selama di rumah aku juga membantu orang tuaku menjaga adikku. Adikku berumur 1,5 tahun, laki-laki. Adikku sangat menggemaskan walaupun terkadang menjengkelkan kadang juga bertingkah lucu sampai membuat siapapun yang melihatnya ikut tertawa. Saat aku sedang menyapu halaman rumah, adikku juga ikut menyapu halaman rumah, adikku juga ikut menyapu dengan sapu kecilnya walaupun belum bisa Ramadhan telah tiba, tapi virus Corona tak kunjung pergi alhasil ulangan kenaikan kelas dilakukan secara online. Aku pun mengikuti ulangan online selama 1 minggu. Setelah ulangan online itu, pembagian rapor Alhamdulillah aku naik kelas 8. Setelah pembagian rapor, belajar online diliburkan selama beberapa detikers, bagaimana karangan dan cerita tentang liburan di masa pandemi versi kamu? Simak Video "Jepang Turunkan Klasifikasi Covid-19 Jadi Setara Flu Biasa" [GambasVideo 20detik] pay/pal
Padapostingan kali ini, saya akan memposting tentang integral tentu: Contoh soal rumus integral kalkulus integral tak tentu tertentu pengertian substitusi parsial penggunaan pembahasan fungsi aljabar luas volume benda putar . Berikut kami sajikan sejumlah soal dan pembahasan terkait submateri itu. Contoh soal dan pembahasan tentang integral. – Bahasa Inggrisnya Rumah. Di saat kita sekolah, salah satu kosakata yang diajarkan biasanya adalah rumah dalam Bahasa Inggris, lalu membuat cerita berkenalan rumahmu di mana, menceritakan isi sekitar rumah termasuk halamannya, dan bagaimana cara mengeja kata rumah dalam B. Ing. Rumah telah menjadi salah satu kosakata Bahasa Inggris paling populer yang anak kecil saja biasanya tahu. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan belajar apa bahasa Inggrisnya rumah beserta contoh kalimatnya serta mengenal kosakata benda-benda yang ada di sekitar rumah kita. Ok, mari kita simak lebih lanjut penjelasan bahasa Inggrisnya rumah di bawah ini. Baca juga Bahasa Inggrisnya Selamat Siang. Bahasa Inggrisnya Rumah adalah House atau Home Di dalam bahasa Inggris, ada dua kosakata yang jika ditranslate atau diterjemahkan ke Bahasa Indonesia berarti rumah. Kedua kosakata tersebut adalah house, tulisan bahasa inggris house dieja haus. home, diejanya hom. Misalkan, saya sedang ada di rumah, maka bahasa Inggrisnya I’m in my house now. Atau misalkan saya mau mengungkapkan, bahwa sekolah adalah rumah keduaku. Maka saya katakan My school is my second home. Sekolahku adalah rumah keduaku dalam Bahasa Inggris. Nah, meskipun house dan home sama-sama diterjemahkan sebagai rumah dalam bahasa Indonesia, namun keduanya ternyata memiliki perbedaan. Berikut ini penjelasan bedanya antara home dan house selengkapnya. Baca juga Apa Artinya Good Afternoon. Perbedaan House dan Home dalam Bahasa Inggris Gambar Rumah Bahasa Inggris, Kosakata, dan Contoh Kalimat Cerita Jika kamu mendapat tugas untuk menjelaskan tentang rumah dalam bahasa inggris, maka pengetahuan tentang perbedaan arti house dan home akan cukup membantu. Jadi, saat kamu mendapatkan tugas untuk membuat contoh kalimat menceritakan rumah dalam b ing, kamu tidak akan kesulitan menggunakan kedua kata tersebut. Jangan sampai yang harusnya menggunakan house, kamu gunakan kata home, atau sebaliknya. Baca juga Cara Mengungkapkan Selamat Tidur Dalam Bahasa Inggris. Definisi house menurut kamus Menurut cambridge dictionary, salah satu definisi house adalah ā€œa building that people, usually one family, live inā€œ. House adalah bangunan di mana orang-orang, biasanya satu keluarga, tinggal. Jadi house ini lebih merujuk kepada sebuah ā€œbangunanā€œ. Bangunan rumah itu disebut dengan house. House lebih merujuk kepada fisik bangunan. Contoh kalimatnya Jika kita menunjukkan pada seseorang, itu rumah saya yang di samping sekolah, bisa kita katakan dalam Bahasa Inggris The building beside that school is my house. Bangunan yang ada di samping sekolah itu adalah rumahku, my house. Tidak cuma bangunan tempat manusia tinggal sebenarnya. Bangunan tempat hewan tinggal pun bisa kita sebut rumah, misal cat’s house rumah kucing. Baca juga Ucapan Sayang Dalam Bahasa Inggris. Pengertian home menurut kamus Sedangkan pengertian home menurut kamus Cambridge adalah ā€œthe house, apartment, etc. where you live, especially with your familyā€ Home adalah rumah, apartemen, dan sebagainya, di mana kamu tinggal, khususnya bersama keluarga. Lalu, di kamus tersebut, disebutkan juga definisi home lainnya yaitu ā€œsomeone’s or something’s place of origin, or the place where a person feels they belongā€ Home bisa juga diartikan sebagai tempat asal seseorang atau sesuatu, atau tempat di mana seseorang merasa dia memilikinya. Contoh, jika saya berasal dari Purbalingga, saya akan bilang Purbalingga is my home. Purbalingga adalah rumahku. Atau jika saya merasa Lampung merupakan bagian dari saya karena di sana saya tinggal, saya akan bilang Lampung is my home. Bukan Lampung is my house. Baca juga Ucapan Senang Dalam Bahasa Inggris. Kesimpulannya House lebih menunjuk ke bangunan. Home lebih luas lagi, karena bisa berarti apartemen, tenda, perahu atau kapal tempat tinggal, goa, bahkan bisa sesuatu yang abstrak, personal dan emosional, sebuah tempat di pikiran kita. Misal rasa nyaman adalah rumahku. Aku merasa keluarga ini seperti rumahku. Gunakan kata home, jangan house. Kata home biasa dimulai dengan at. Misal Dia ada di rumah She’s at home. Kata home biasa digunakan bersamaan dengan kata get, go, come, arrive, travel, drive. Contohnya I’m going home now, bukan I’m going to home now. Baca juga Bahasa Inggrisnya Apakah Kamu Sudah Tidur. Contoh Kalimat Menceritakan Rumah Dalam Bahasa Inggris My house is not too big, but not too small. It has 2 rooms, one for me and one for my parents. There are 2 bathrooms, 1 living room, 1 kitchen, 8 doors, 10 windows, and 1 dining room. My house was built in 2012 when my age is 12. I was so happy when I saw my house for the first time. Bisa tambahkan lagi? Tentu sudah bisa menerjemahkan dong hehehe. Itu hanya contoh saja kalimat cerita tentang rumah dari saya. Baca juga perkenalan diri dalam bahasa inggris. Kosakata Bahasa Inggris Sekitar Rumah Selain home dan house, berikut ini beberapa istilah di sekitar rumah kita yang bisa kita hafalkan untuk menambah kemampuan bahasa Inggris kita Bahasa inggrisnya sekitar rumah around the house. Bahasa inggrisnya di mana rumah kamu where is your house? Bahasa inggris tidak satu rumah We’re not in the same house, kita tidak berada di rumah yang sama. Bahasa inggris selamat tinggal rumah Good bye my house. Kamar depan anteroom. ruang tamu guest room. Dapur kitchen. Ruang keluarga living room. Dapur kecil pantry. ruang bermain play room. shower room kamar mandi. bathroom kamar mandi. tangga staircase. terrace teras depan rumah persis depan pintu masuk. bedroom, kamar tidur. washing room, tempat nyuci. halaman depan rumah front yard. garden taman. Balcony balkon. Itulah beberapa istilah tentang rumah dan sekitarnya, kalimat dan penjelasan bahasa inggrisnya rumah serta perbedaan home dan house. Baca juga Bahasa Inggrisnya Selamat Istirahat. Search Cerita Tentang Pengalaman Belajar Di Rumah. Cerita Belajar Pengalaman Rumah Di Tentang . nxv.affitti.catania.it; Views: 29083: Published: 1.08.2022: Author: nxv.affitti.catania.it: yang ada cita-cita nak buat bisnes ni nanti boleh belajar satu dua perkara dari pengalaman saya nanti. Pernah pensyarah aku cerita dulu, dia pernah Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kehidupan adalah tentang melakukan milyaran perjalanan yang terkadang diantaranya tak memiliki arah yang jelas. Dalam setiap perjalanan, seseorang pasti pernah merasa salah jalan dan takut tak mampu kembali ke jalan yang seharusnya. Ia kemudian berhenti di satu titik persimpangan, mengemban sejuta keraguan dibenaknya. Kemana lagi arah yang harus kuambil? Atau mungkin, lebih baik jika aku kembali ke awal? Tetapi perjalanan hidup adalah tentang menemukan akhirnya, tanpa bisa memutar jalan dan pulang ke hidup adalah tentang permainan waktu, dimana kita sebagai manusia biasa hanyalah bisa mengandaikan langkah kedepan tanpa diberi kesempatan untuk mundur satu langkahpun. Pun pula hal itu terjadi pada perjalanan hidup dalam menemukan cinta abadi. Cinta yang dipercaya sebagai suatu kesempurnaan rasa yang bahkan tidak memiliki makna yang pasti. Aku pun sebagai seorang manusia, berjalan menyusuri setiap persimpangan yang ada dalam perjalanan ini. Menanyakan arah kepada setiap denting takdir, hingga singgah dalam rumah-rumah semu yang kilaunya pernah mematikan nalar. Dan kala itu, di persimpangan nan sunyi, aku menemukan sebuah rumah sederhana dengan kehangatan mentari menyinarinya. Hatiku luluh, langkahku tanpa ragu memasuki rumah itu dan enggan untuk beranjak meneruskan perjalanan. Pikirku, rumah ini sudah begitu memabukkanku, lalu untuk apa perjalanan itu? Ini cukup untuk menjadi akhir untukku, bisik hatiku saat itu. Begitu nyamannya menepi dalam lautan fana, aku lupa bahwa perjalananku belum usai. Singgahku hanyalah menunda akhirku, tetapi mau bagaimana lagi? Tubuhku telah begitu nyaman berbaring di setiap larik manis dan senyuman maut yang tergelar. Ketika aku begitu lelap dalam tidur, kesederhanaan itu beranjak. Katanya, ia telah menemukan penghuninya yang sebenarnya. Aku bergeming pada tarikan nafas pertamaku, melihat bagaimana rumah yang aku kira sebagai akhirku kini telah lenyap dan meninggalkanku dalam kesunyian. Atmosfir yang begitu dingin, membekukan jiwaku pada tempat yang begitu asing. Aku telah kehilangan persimpangan terakhir yang kutinggalkan dulu, kini semuanya terlihat semu dan langkahku tertanam dalam menutup kedua mataku, mengosongkan segala pikiran mengenai luka yang saat ini membuat tubuhku tak mampu lagi untuk bergerak. Setelah lama, keberanian berhasil menyelimutiku dan membisikkanku untuk terbangun dan kembali melihat hidup. Disana, aku kembali melihat persimpangan itu. Persimpangan yang dulu kutinggalkan, persimpangan yang seharusnya mampu membawaku kepada akhir yang sebenarnya. Kedua sudut bibirku tertarik perlahan, menyerbakkan senyuman dalam setiap semilir angin yang melalui. Kakiku kembali melangkah mendekati persimpangan yang telah lama aku cari dan terus melangkah melewatinya. Hingga aku tiba disini, diatas sebuah batu besar nan tinggi yang mampu membawaku kepada pandangan yang lebih luas atas seluruh jalanan yang ada. Aku melihatnya, rumah yang begitu familiar bagiku dan ia telah berpenghuni. Air mataku turun begitu saja, tetapi hatiku telah tersenyum lebar. Aku tidak memerlukan rumah itu lagi, karena rumahku ada dalam diriku. Perjalanan cinta abadiku adalah tentang bagaimana aku menemukan rumah bagi diriku sendiri, yang tidak akan pernah hilang. Karena selama aku ada, maka diriku pun utuh. Lihat Diary Selengkapnya Sesekalidia berkunjung ke rumah saya di Jember. Mami tinggal sendirian. Anak-anaknya entah ke mana. Saudara-saudaranya juga menghilang tidak ada kabar pasti. Saya sempat bertanya untuk terakhir kalinya perihal Gang Dolly dan kehidupannya dulu. Terutama soal alasan Mami mulai usaha prostitusi, lalu tiba-tiba menutup usahanya. Saya punya beragam cerita tentang memiliki rumah. Sebenarnya pas masih single saya sudah memulai menyicil beli rumah dengan KPR bank Jatim, tapi itu atas nama ibu saya yang memanfaatkan uang Taperum beliau sebesar 2,5jt untuk jadi UM Perumahan Vila Gunung Buring di Malang. Bapak saya waktu itu, sekitar tahun 1996, sebenarnya menolak ide ibu saya untuk ambil KPR rumah, mengingat ibu saya sudah mau pensiun dan tabungan tanah bapak ibu sudah banyak di beberapa lokasi di Malang. Tapi saya ngotot maksa karena saya ingin punya rumah sendiri dan berjanji kalau saya yang akan membayar cicilannya mengingat saya punya gaji dari beberapa sumber. Walhasil diproseslah KPR Bank Jatim san saya hanya bertahan mencicil selama tahun saja coz saya lalu diterima di Kemenkeu, saya serahkan kembali rumah itu ke ibu saya untuk dilanjutkan KPR nya karena saya mau mulai hidup di Jakarta dari nol lagi, hanya berbekal semua tabungan saya selama kerja di Malang. Ikhlas saya bilang saya nggak usah digantiin coz memang itu rumah ibu saya juga; cuma minta didoain ibu supaya nanti bisa beli rumah sendiri lagi di Jakarta. So, saya akan lanjut cerita tentang rumah-rumah yang saya punyai semenjak kerja di Jkt beserta kisah susah-senang untuk dapatkan mereka. RUMAH PERTAMA Yang paling lucu adalah saya dapat info rumah di Vila Pamulang karena ditunjukin brosur sama sese cowok yang naksir saya kala itu, maksudnya dia pamer kalau sebentar lagi dia mau akad KPR. Lha saya dimodusin macam2 cara sama dia ngga pernah mempan ya, malah iseng saya tunjukkan brosur itu ke si Mas yang waktu itu masih jadi calon suami baru jadian belum dua bulan hihihii, dan nggak banyak yang tahu kalo saya sudah jadian coz kami beda kantor. Eladalah kok si Mas malah minat juga, trus ngajak lihat ke lokasi. Saat itu hanya bisa lihat tanah so luas nan becek bekas bukit yang dipapras rata. Entah karena bawaan masih baru jadian atau gimana, rasanya Pamulang itu nggak jauh dari Bintaro Jaya aja. Cuman dua kali naik angkot kok tau2 sudah sampai. Singkat kata kita sepakat beli itu rumah si Mas dengan UM kita kongsi berdua. Si Mas kuras tabungan dan jual semua simpanan emas dia, saya utang dulu sementara 1,1 jt ke teman sekamar si mba Yayuk, karena honor terjemahan saya kepending baru cair bulan depan dan cuma punya 300rb aja on hand. Mbak Yayuk marah2 waktu ditembung utang ā€œBaru jadian udah mau utang2 beli rumah, kalo kalian putus trus gimana?ā€ Saya santai aja bilang ya udah tinggal minta balikin duit saya lagi hihii, bandel juga yah. Meski marah2 gitu akhirnya diutangin juga šŸ˜€ makasih mbak, baiknya dirimuh mmuah. Jadilah rumah seharga 28 millions kalo beli cash kami dapatkan di tahun 1999, dengan cicilan kurleb 310rb sebulan selama 15 tahun gaji plus tkpkn waktu itu masih 400rb-an,kita janjian selang seling bulan gantian saya atau dia yang urusin cicilannya. Ini yang kadang jadi biang tukar padu ni bahasa Jawa ya kami kalo si Mas lupa apa pura2 lupa ya hahahaa pas jatuh giliran dia bayar cicilan. Oya saya menikah 7 bulan kemudian setelah akad rumah, jadi akad rumah dulu baru akad nikah kemudian šŸ˜€ D. Teman2 kantor yang tidak dekat dengan saya hanya melihat saya sebagai cewe matre yang mau married karena dibeliin rumah dulu sama si Mas sebenarnya ada factor X yang membuat kami baru bisa menikah setelah sembilan bulan kita kenalan, long story deh kalo diceritain. Orang2 pada nggak tahu perjuangan saya ngumpulin 1,3 juta masa itu buat bantu si Mas senilai 3x penghasilan bulanan masa itu untuk UM sangat tidak mudah. Belom lagi bergantian bayar cicilan itu nyiksa banget, karena biaya hidup di Jkt kan nggak murah. Untung saja waktu itu saya tinggal di rumah mess pegawai wanita di kompleks kampus, jadi ngga perlu biaya transport, so praktis sy cukup menyisakan uang utk biaya makan sebulan, no jajan nor shopping kecuali pas dapat project terjemahan dari kawan. Tahun 2000 bulan Juli kami menikah dalam keadaan pas2an, persis Pertamina di mulai dari nol coz semua tabungan habis buat rumah dan persiapan nikah. Yang bikin terharu itu suatu ketika, saya lupa bulan apa beberapa saat sebelum hari H menikah, si Mas ngembaliin uang bantuan UM saya, karena katanya dia sudah punya uang lagi. Lalu kata saya ya udah yuk kita beliin seserahan buat akad nikah saja yang itupun dia harus nombok lagi coz belanja saya banyak hihihii. Rumah pertama saya baru ditempati setahun kemudian setelah Faishal anak pertama kami lahir. Ketika baru menikah kami masih numpang mertua di Pondok Bambu sekitar dua bulan, lalu pindah kontrakan di Puri Endah dekat kantor Bintaro. Ngontrak di sana nggak lama sambil menyiapkan rumah Pamulang direnovasi agar lebih layak huni. Saat saya hamil 8 bulan, kami balik ke rumah Oma sd saya lahiran. Saya baru mau pindah ke Pamulang jika rumah sudah dipagar, dapur ready dan kamar nambah satu lagi buat ART nanti. Terkuras lagi tabungan kita. Oya namanya baru punya rumah, semua uang masuk selalu dihabiskan untuk mempercantik and mengisi rumah. Yang paling penting pagar rumah, toren air, pasang telpon sudah fixed. Ketika menempati rumah itu tahun 2001 seorang diri dengan bayi merah, baru merasakan kalau Pamulang itu bener2 jauh dari mana2. Itulah kali pertama kami ambil kredit motor Honda Legenda buat ngirit ongkos PP ke kantor. Capek juga punya rumah jauh, tapi Pamulang suasananya asik, asri, cocok buat istirahat. Tetangga kami baik2 semua, rata2 pasangan baru nikah seperti kami. Kami menempati rumah itu nggak sampai dua tahun coz saya melahirkan Shofi tahun 2003 dan merasa perlu tinggal dekat tempat kerja Bintaro agar bisa mengajar kembali buat nutup kebutuhan hidup yang ternyata suangat buanyak pas sudah nikah ya gaes. Tinggal dekat kantor enak buat bolak-balik ke rumah jika ada hal yang mendesak, coz saya suka cemas ninggal babies lama2. Kami kontrak di Pondok Safari Indah di Jurangmangu selama setahun saja, coz harus pindah ke Balikpapan mengikuti mutasi misua ke sana. Di Balikpapan tak lupa kita selalu ke BTN bayar cicilan rumah Pamulang setiap bulan sebelum tanggal 10. Ini juga paksu mesti sering saya ingetin untuk ke BTN, eh jadinya juga saya melulu yang bayar KPRnya, beliau cuma nganterin aja ke bank šŸ˜€ šŸ˜€ . Untung cicilan sudah terasa ringan, nggak seperti awal baru beli rumah. Baru tahun 2004 itu lah kita kenal fasilitas auto debet Mandiri kita untuk bayar cicilan rekening paksu pastinya šŸ˜€ , legaa lepas dari rutinitas ngantri di bank. RUMAH KEDUA Rumah kedua dibeli ketika saya masih mengontrak di Puri Bintaro Hijau. Kami kembali dinas di Jkt sebagai fungsional widyaiswara setelah tahun tugas di Kaltim. Tidak mau kembali ke Pamulang karena kejauhan buat saya. Biarlah rumah itu tetap saya kontrakin murmer ke kenalan kami. Suatu ketika suami mengajak saya ke daerah Cipadu untuk melihat2 perumahan baru. Saya langsung suka rumah2 tipe minimalis di sana, cantik sekali. Dan harganya maak muahal ya… Tapi kata paksu nggak usah kuatir coz beliau sudah cukup tabungannya buat UM rumah. Duh, saya sampek terkejut karena ngga nyangka paksu tabungannya sudah lumayan, sedangkan saya blas ngga bisa nabung saking konsumptifnya etapi konsumtif buat keluarga sendiri gapapa keles… šŸ˜€ . Kami wawancara kredit di BRI Kramat, kelar dengan sukses. Dan kali ini gaji kami berdua sama2 kena potongan buat cicilan rumah alias cicilan joint income. Okelah gapapa yang penting bisa lekas pindah dari PBH yang Alhamdulillah ngasih kenangan buruk yaitu kebanjiran sampai dua kali. Kami menempati rumah NAC Cipadu ini tahun 2006 beberapa bulan setelah anak ketiga, mas Daffa, lahir. Tahun 2016 lalu rumah ini sudah lunas, Alhamdulillah balik lagi merasakan gaji dan tkpkn yang utuh tanpa potongan KPR, setiap hari berasa seperti horang kayah beneran hihihii…. Saya cinta tinggal di NAC ini karena lingkungannya yang aman dan asri, dan tetangga yang ngga rese. Sudah gitu dekat dengan kampus dan gampang juga dijangkau tranportasi umum, baik angkot, KRL, TJ apalagi Gojek dan Grab heheee. Rumah ini juga sudah kami renovasi untuk memindah dapur dan membuat kamar buat si sulung di atas, yang masa itu saja sudah habis 100an juta. Jadinya kamar mandi kami nambah dua lagi, jadi total ada 3 KM buat kami berenam yang suka ribut kalo pagi2 bersiap ke school dan kantor such a classic morning drama before school šŸ˜€ šŸ˜€ RUMAH KETIGA Ngga ada angin ngga ada hujan tiba2 ibu mertua kakak ipar saya datang ke rumah, ceritanya nembung ke kami supaya rumah yang mereka huni daerah Pd Bambu Jaktim dibeli oleh kami. Pokoknya mereka sedang dalam emergency BU yang tidak bisa ditunda2. Saya dan misua sih heran aja jika kita dianggap mampu beli rumah mereka di Betung I yang harga pasarannya sudah jauh di atas 1M waktu itu. Saya sebenarnya keberatan sama paksu nih karena kita lagi berancang2 mau beli rumah yg lebih besar lagi di zona 4 NAC yang sayangnya ketika nego harga kami tidak sepakat dengan pengembang. Saya juga masih nabung untuk beli rumah di Malang, yang dekat dengan rumah ortu. Kata bu Alvin Notaris PPATK tetangga, kami disarankan untuk tidak beli rumah Betung I itu coz urusannya masih panjang. Tapi misua ingin menolong mereka jadilah kita buat beberapa kesepakatan misalnya harga kekeluargaan, tukar guling sama rumah DH2/27 itu, dan pembayaran yang bertahap 3x mengingat rumah itu belum bersertifikat. Jadilah kami bantuin kakak ipar kami. Sekarang masih menunggu janji mereka untuk selesaikan urusan sertifikat mengingat kami sudah bayar dua tahap. Pelunasan tahap tiga masih kami tahan karena melihat perkembangan urusan sama BPN kok masih woles aja, padahal ini sudah menginjak tahun kedua. Saya sih nggak terlalu suka daerah Pondok Bambu, lagi rumah itu sekitar 30m masuk gang, meski mobil sih sangat bisa masuk. Kakak ipar dan mertuanya juga masih kami biarkan menempati rumah itu biar rumah tetap terawat. Saya sih sudah ikhlasin uang tabungan saya masuk ke rumah itu, saya berharap suatu saat keponakan saya saja yang menggantikannya jika mereka masih ingin bertahan di situ. Rencana beli rumah di Malang gagal coz saat ada rumah di Jln. Kalimosodo VI Malang dijual murah, kami benar2 nggak ada uang sama sekali. Yah belum rejeki saya ngeman2 banget katanya kok pas banget kamu ngga ada uang saat ada yang jual cepat…ya naseeb bu, kalo ngga jodoh ya mau gimana lagi? RUMAH KEEMPAT Nah, ini rumah dengan kisah paling seru. Suatu ketika, pengembang kompleks NAC kami menawarkan rumah idaman kami dulu kita pernah nawar ke pengembang tapi gak dikasih, dan keduluan di DP-in sama orang lain. Ndilalah kok orangnya mundur krn ngga dpt kredit kalo gak salah, kita akhirnya dikasih pengembang harga 1,1M saja alias didiskon 300jt-an dari asalnya 1,4M, tapi syaratnya harus Desember 2016 sudah akad kredit. Wah ini harus diambil karena posisinya pas di hook dan ada tanah lebih kurleb 30. Bulan depan dengarnya tipe itu harganya jadi 1,6M.. And then kelabakan lah kita kumpul2in uang buat UM karena yang 300 jt sudah dipakai buat bayar tahap I rumah Pd. Betung. Akhirnya kita jual semua dinar dan LM, kita juga kuras2 tabungan punya saya malah sampai cuma nyisa 3 juta doang buat hidup sebulan…, hiks. Mobil Avansa kita leasing 65jt, saya utang adik saya 40 juta lagi, ibu saya nambahin 65 juta saya bilang ibu saya nanti pasti saya ganti meski ibu saya bilang cuma mau kasih aja, nggak ngutangin saya, dll pokoknya semua gotong royong supaya rumah itu dapat kebeli. Memang jika sudah ditakdirkan dapat rejeki rumah itu nggak akan lari ke mana. Saya sampai terharu ya memang bener kuasa Allah bener terbukti, kalau kita ikhlas menolong maka ditolong juga olehNya. Mungkin juga kelahiran anak ke-empat, adik Afia, tahun 2016 bawa banyak rejeki buat kami. Singkat cerita total habis kurleb 500jt lebih buat urusan awal rumah ini, akad kredit dengan Bank Muamalat lancar, sebulan kemudian saya sudah lunasin utang ke adik, dan tahun depannya saya dapat mengembalikan uang ibu saya. Paksu juga dalam hitungan bulan sudah lunasin hutangnya ke teman yang minjemin buat bayar pajak dan biaya notaris biaya yang lupa ngga kita hitung sebelumnya. Cicilan KPR seperti biasa kongsian joint suami-istri dimana paksu lebih gede sejuta dari cicilan saya hehehee….PNS gitu loh, kalo ngga punya cicilan itu hidup rasanya kurang prihatin hehehee, yes sebenarnya saya anggap ini untuk menabung ya karena saya sudah tobat ngga jadi orang konsumtif lagi… Prinsip paksu emang benar kok, kita itu bisa hidup lebih dari cukup meskipun 1/3 dari penghasilan kita diprioritaskan untuk ditabung atau dipakai untuk membayar cicilan rumah. Rumah baru ini sekarang sudah kami pasang pagar, makin terlihat wah nya menurut kami. Kami tidak menempati rumah ini meski sudah almost fully furnished dengan mindahin sebagian barang dari rumah lama di Blok A3. Misua masih pengin renov lagi buat nambah space di lantai 2 up above dapur. Rumah ini dipakai kalau ada acara2 arisan dan kumpul2 sama keluarga besar, atau kalau ada saudara2 yang mau menginap. Saya sendiri cuma sekali seminggu nengokin buat nyapu dan ngepel, atau kalau mau ngelembur kerjaan supaya nggak diganggu kiddos. Entah kapan mau pindahan ke situ, bingung barang rumah lama mau diapain coz udah numpuk segunung… Kalau ditanya teman, masih pengen lagi nambah rumah? Saya bilang tergantung nanti. Nanti kalo cicilan KPR rumah terakhir sudah lunas, nanti kalo anak2 ngga punya kebutuhan besar lainnya, nanti kita rencanakan nanti aja coz hidup ini mengalir saja buat saya, mengikuti apa yang digariskan Yang Kuasa. Yang jelas cita2 saya masih ingin punya rumah juga di Malang supaya dekat dengan keluarga besar saya, dan terutama dengan ibu bapak saya. šŸ™‚ šŸ™‚ . Ada satu lagi cita2 saya dan paksu yaitu bikin sekolah buat mengabdikan ilmu kami sama pemberdayaan keluarga dan masyarakat, for charity purpose of course, semoga suatu saat dapat kami wujudkan, aamiin. Catatan 28 April 2021 Sekarang kami sudah tinggal di rumah keempat kami, pindahan awal 2019. Pindahan rumah adalah proses yang super duper melelahkan, bolak balik nggak sudah2, padahal banyak barang2 yang kami buang atau sumbangin ke yang berminat. Baru nyadar kalau we’re such a hoarder numpukin barang yang akhirnya kami sendiri bahkan lupa untuk memakainya. Rumah di blok belakang kami kontrakkan, alhamdulillah jadi sumber passive income kami hingga saat ini. Makin betah di rumah baru karena space yang lebih luas dari rumah belakang. Kami ngga nambah furniture, biar rumah terasa plong. Kendala cuma 1 saja, kami sudah nggak pakai pembantu lagi semenjak habis lebaran 2019 coz si Teteh get married. Yo wis lah, baru kali itu setelah 19 thn menikah kita ngga pakai ART sd sekarang, anak2 saya mau ngga mau kita kasih kewajiban bantu2 kerjaan rumah. Kebayang lah ribetnya merawat rumah, mana anak2 suka ngeberantakin habis dipakai PJJ atau main. Anyway, just enjoy the chores aja, kalau sempat saya beresin kalau lagi males ya kita nikmatin saja suasana kapal pecah di rumah bersama-sama, hehehee. Sebenarnyasejak awal menikah, Arya sudah berniat untuk memiliki rumah sendiri, namun tujuannya saat itu hanya untuk investasi saja. ā€œKita saat itu memang belum ingin pindah dari Palmerah, karena di sana mau ke mana-mana dekat. Banyak saudara di dekat situ, dan tentunya orangtua,ā€ cerita Arya. Saat itu Sinta sang istri berkantor di Thamrin Makna rumah untuk setiap orang mungkin berbeda, bahkan untuk perorangan pun bisa berubah seiring saya, ada masa di saat saya memaknai bahwa rumah adalah sebuah pencapaian hidup dan balas budi kepada orang-orang seiring waktu, pemaknaan saya terhadap rumah jadi berubah, yang bukan hanya sekadar bermakna pencapaian, tapi lebih luas dan sebuah kehangatan, kenyamanan dan sebuah penerimaan diri dengan dalam banget ya kata-katanya, beneran sih, kalau ngomongin tentang rumah, saya jadi pengen menceritakan sebuah kisah yang mungkin bisa dibilang lebay, atau juga bisa dibilang mengharu biru oleh saya sih, hahahaCerita Impian Tentang Rumah Tinggal dan KenyataannyaKalau ngomongin rumah tinggal, siapa sih yang nggak pengen punya rumah tinggal sendiri?Bahkan, bukan hanya jika kita sudah berkeluarga, ketika masih single pun, banyak loh orang yang mendambakan tinggal di rumah sekadar tinggal di rumah yang merupakan hak milik sendiri, bahkan bisa tinggal di sebuah rumah sewaan atau kontrakan pun, sudah jadi sebuah impian sejak masih itu saya, dan saya yakin banyak orang, yang juga berpikiran sama dengan kan? Iya in aja deh, kecil, dengan segala impian saya menjadi wanita karir yang sukses di kota besar, punya rumah sendiri itu udah include dalam impian demikianlah, ketika lulus kuliah, harapan besar muncul di benak, dengan berbekalkan ijazah sarjana, saya rasa sudah cukup untuk mulai berkecimpung mengumpulkan pundi-pundi keuangan agar bisa membeli impian masa kecil, yaitu punya rumah di sayang, ternyata kenyataan tidaklah seindah lulus, barulah saya sadari, ternyata cari uang itu susahnyaaaaaaa minta mencari uang tanpa restu dari orang tua, yang mana mereka berharap saya bisa balik ke Buton, tinggal di dekat mereka, jadi PNS dan beli rumah di perlu saya jelaskan secara panjang lebar di sini, sudah pernah dan sering saya tuliskan di blog tentang bagaimana saya kurang sreg tinggal di Buton, dan bahagianya tinggal di saya bertahan, serta berniat membuktikan, kalau saya juga bisa sukses di Jawa, bisa sukses tanpa harus menjadi PNS seperti yang diinginkan oleh orang ternyata sulit menganggur setelah lulus kuliah, tanpa support sistem sama sekali lagi dari orang akhirnya dapat kerjaan dengan gaji di bawah itu tentu saja merupakan sebuah masalah dalam merealisasikan impian punya rumah mau beli rumah sendiri ya, buat bayar kos dan kebutuhan makan sehari-hari aja, nyaris nggak keadaan ekonomi saya mulai sedikit stabil, dalam artia cukup untuk biaya hidup sehari-hari, masalah lainnya itu, saya berpikir untuk bisa ambil KPR rumah di Surabaya atau Sidoarjo, mumpung status saya sebagai karyawan tetap di sebuah perusahaan, akan memudahkan pengurusan KPR saya masih galau dan kepikiran orang tua yang nggak pernah benar-benar merestui saya tinggal jauh dari akhirnya saya menikah, dan memutuskan menetap di tinggal di rumah mertua, lalu pindah ke sebuah kamar kos khusus pasutri selama beberapa akhirnya saya hamil, dan kamipun memutuskan tinggal di sebuah rumah kontrakan, sesuai budget yang kami punya anak, impian bisa punya rumah sendiri semakin kebutuhan anak sejak bayi ternyata sangatlah menguras isi gaji saya dan suami digabungkan pun, hanya cukup untuk kebutuhan kami sehari-hari serta bayar ini semakin sulit, ketika saya akhirnya memutuskan jadi ibu rumah utama hanya melalui suami saja, tanpa support dari orang tua sedih dan sedikit iri, ketika melihat beberapa teman yang menikah, langsung bisa punya rumah sendiri, karena support orang tua yang menikah, lalu dibantuin uang muka dari orang tuanya pula yang dibelikan rumah langsung oleh orang tuanya pula, yang bisa menabung dan membeli rumah sendiri, meski harus KPR, tapi orang tuanya membantu untuk biaya renovasi rumah minimal pembuatan kami, sebagai pasangan yang harus mandiri sejak tua saya berhenti meng-support keuangan buat saya sejak kelulusan kuliah orang tua suami, masih fokus membiayai adik-adik suami yang masih kami harus mengandalkan diri sendiri untuk impian punya rumah tinggal dan Menemukan Makna Rumah Untukku pada Anak-AnakDalam perjalanannya, berbagai perasaan kami alami tentang impian punya rumah tinggal sendiri yang sedih karena bertahun-tahun menikah, tapi belum bisa punya rumah tinggal sendiri, galau memikirkan kami harus punya rumah tinggal di mana?FYI, 2 tahun pertama pernikahan kami, dihabiskan dengan masih galau memilih, apakah tetap di Surabaya, atau pulang ke Buton agar orang tua saya bahagia? Lalu di atas 2 tahun kemudian, kami galau karena pekerjaan suami yang terus berpindah-pindah, dan saya ogah disuruh tinggal menetap sendiri di sebuah kota, namun harus berjauhan dengan ketika si Kakak Darrell mulai masuk SD, seketika saya mulai berdamai dengan LDM, karena memang udah nggak bisa bebas mengikuti suami ke manapun dia bekerja, di samping itu juga suami belum kunjung punya pekerjaan tetap yang membuat dia bisa bertahan lebih dari setahun dalam sebuah pekerjaan atau suami tinggal di JombangKebayang dong, kalau saya terus memaksa ikutan, yang ada kasian si Kakak, harus pindah sekolah setiap tahunnya, dan kebayang juga berapa pengeluaran yang kami harus siapkan untuk biaya pindah-pindah sekolah dan tempat tinggal setiap tak bisa mengikuti suami ke manapun dia bekerja, bahkan terakhir kami akhirnya harus LDM beda pulau, di mana saya harus benar-benar sendirian mengurus anak-anak, tanpa bantuan siapapun, termasuk keluarga, karena saya juga nggak terlalu dekat dengan keluarga saja kami belum bisa merealisasikan impian punya rumah tinggal sendiri, dan harus puas dengan tinggal di sebuah rumah kontrakan sederhana hingga ditanya gimana rasanya tinggal di rumah kontrakan, hingga bertahun-tahun setelah menikah?Sebenarnya jawabannya, asyik-asyik saja sih!.Yang nggak asyik itu ketika telinga menangkap banyak omongan orang lain, baik keluarga terutama orang tua, maupun orang lain yang nggak ada hubungan darah sama tua, dengan alasan ingin melihat anaknya tenang, dengan punya rumah tinggal milik sendiri, selalu saja bertanya, kapan beli rumah?Dan orang lain bertanya, kok udah bertahun-tahun menikah, nggak mau beli rumah juga?Padahal harga rumah setiap tahunnya naik dengan drastisnya?Herannya, semua orang cuman bertanya, tapi nggak ada satupun yang mau nyumbang 500 juta aja kek, saya menanggapi pertanyaan seperti itu dengan jujur, lama kelamaan mengganggu pikiran juga, apalagi kalau yang nanya adalah orang tua atau kalau udah nggak bisa nahan kesal, saya jawab aja dengan asal,"Jangan tanya saya dong, tanya Tuhan sana, kapan Dia mau kasih saya uang 1 milyar aja, atau setidaknya dia tunjukin cara nyata biar bisa dapetin 1 milyar dalam setahun, biar bisa beli rumah seperti impian kalian!"Impian mereka dong, udah bukan impian saya lagi, saking kesalnya dengar pertanyaan berulang tentang kapan beli rumah tinggal milik pribadi? Untungnya, saya tidak berlama-lama memendam rasa kesal seperti waktu, saya mencoba berdamai dengan semua pertanyaan orang lain tentang rumah tinggal milik otomatis bikin saya juga ikut berdamai dengan impian punya rumah tinggal sendiri yang belum kunjung bisa waktu, saya belajar berdamai, dengan memaknai bahwa rumah tinggal, bukan sekadar rumah yang kita tinggali harus milik sendiri, harus mutlak tinggal di situ ternyata, toh Tuhan tidak menempatkan kondisi saya harus tinggal di rumah kontrakan selama bertahun-tahun tanpa kondisi ini sungguhlah yang terbaik buat Tuhan Maha Mengetahui apa yang terbaik buat hamba-Nya yang introvert, saya yang menyukai tempat yang tenang, damai, jauh dari tetangga terlalu 'ramah' dan kepo, tentu saja kadang bermasalah, jika bertetangga dengan orang-orang ekstrovert yang memaksa saya, sebagai introvert, harus bisa seperti itulah salah satunya alasan, mengapa saya masih diberikan kondisi harus tinggal di rumah kontrakan selama bertahun-tahun, agar jika saya tidak betah, bisa dengan mudah pindah ke tempat yang baru, yang sesuai dengan karakter saya, agar bisa merasakan kenyamanan yang sebagaimana karakter saya mengartikan kedamaian itu. Sering Pindah Rumah, Tak Masalah, Tapi Juga ada Masalah Beserta SolusinyaSeiring waktu, demikianlah keadaan menikah, masih tinggal di rumah kontrakan, dan sering berpindah masalah sih, pindah rumah buat saya dan anak-anak adalah seni untuk me-refresh pikiran, pindah ke lingkungan baru, meninggalkan hal-hal yang kami nggak sukai di lingkungan Alhamdulillah, anak-anak juga menikmatinya, dan itulah yang paling penting buat seiring waktu, saya akhirnya menemukan makna rumah untuk saya sesungguhnya, yaitu bersama anak-anak, tempat mengukir cerita bersama anak-anak setiap makna rumah untuk saya yang terpenting adalah, bukan status kepemilikannya, tapi kebersamaan saya dan anak-anak yang menikmati tempat tinggal mau di manapun tempatnya, harus berpindah beberapa kalipun, bukanlah menjadi masalah besar bagi mengenai hal-hal lainnya, tentang manfaat punya rumah tinggal sebuah hal yang harus kami jadikan patokan bahagia memaknai rumah tempat kami bertinggal, di manapun bersama anak-anak, ada saya dan kami mengukir cerita di dalam rumah tinggal tersebut setiap udah cukup, bahkan lebih dari cukup, semua ketercukupan kebahagiaan kami tersebut, bukan berarti tanpa masalah sama sih masalahnya, yaitu ketika kami harus sering pindah rumah tinggal kontrakan, dengan berbagai adalah, ya ampuuunnn ribet juga dong angkut-angkut pegal linu dah badan mengangkat semua perabotan yang memang kebanyakan terbuat dari hanya masalah bobotnya yang luar biasa, namun juga karena perabotan kayu yang kami punyai memang bukanlah perabotan kayu asli, jadi kalau sering diangkat-angkat, berdampak pada perabotan yang jadi mudah karena itu pula, sering banget terjadi, setiap kali kami pindahan rumah tinggal, banyak perabotan yang terpaksa ditinggalkan, karena rusak dan nggak bisa diangkut dengan 2 orang anak usia aktif, tentunya sangat butuh perabotan, khususnya storage untuk menyimpan banyak barang, khususnya mainan dan barang anak-anak, agar rumah bisa terlihat rapi, juga melatih dan membiasakan anak-anak sadar akan kerapian barangnya satu masalah ini, saya jadi berpikir untuk lebih memilih perabotan dengan bahan plastik, dengan alasan perabotan plastik lebih ringan bobotnya dibandingkan dengan juga lebih tahan jika diangkut ke bukan perabotan plastik yang asal ya, tentu saja yang bahannya lebih bagus, disainnya juga lebih kece, sehingga lebih awet atau tahan lama digunakan, kayak produk-produk perabotan rumah tangga dari Juara Rapikan Rumah dan Praktis untuk yang Sering Berpindah RumahTentang OlymplastAda yang kenal dengan brand Olymplast?Sini kenalan adalah sebuah brand yang menjadi solusi dari kebutuhan perabotan rumah tangga dengan bahan baku plastik, untuk seluruh keluarga Indonesia, dan diproduksi oleh PT. Cahaya Bintang telah berdiri sejak tahun 2015 di kota Gresik, seiring waktu, telah berekspansi ke kabupaten Lamongan sejak tahun 2018, dan kemudian mempunyai karyawan yang hingga saat ini telah mencapai lebih dari 1,000 anak perusahaan dari PT. Graha Multi Bintang, yang menjadi holding company dalam merek-merek furniture ternama Nasional, dan bagian dari Olympic Furniture Olymplast, sebagai brand yang menjadi favorit banyak keluarga Indonesia, khususnya dalam mengisi perabotan rumahnya komitmen dan visinya dalam menyediakan produk-produk terbaik dan modern, untuk mempercantik rumah, dan tentunya dapat memberikan manfaat lebih buat keluarga Indonesia Karena Olymplast menyadari, bahwa rumah adalah tempat ternyaman untuk semua anggota keluarga dalam menghabiskan sebagian besar waktunya. Tempat berbagi semuanya, dan mengukir cerita bersama keluarga OlymplastOlymplast hadir dengan beberapa keunggulannya, yang terus terjaga karena telah menjadi sebuah misi utama bagi brand ini, yaituKualitas material terbaik, karena menggunakan material pilihan terbaik untuk semua produk yang desain yang terbaik dan modern, karena selalu mengembangkan desainnya sesuai dengan inovasi terkini dan juga sesuai dengan kebutuhan fungsi yang terbaik dan memuaskan, di mana semua produknya menganding nilai fungsional tahan lama, karena selalu fokus kepada uji standard dan kontrol yang ketat demi menciptakan produk yang awet atau tahan Olymplast Juaranya Rapikan Rumah Pada penasaran nggak sih, apa aja sih produk-produk yang diproduksi oleh Olymplast untuk keluarga Indonesia yang tentunya sangat bermanfaat untuk merapikan rumah?Ada banyak banget dari kursi, tempat penyimpanan, kabinet, lemari pakaian, laci, meja, peralatan rumah tangga lainnya, hingga peralatan khusus pasti, kesemua perabotan rumah tangga tersebut, terbuat dari bahan yang terbaik, kuat, kokoh dan tentunya dengan desain yang modern, baik bentuk maupun warnanya nggak norak, tetap terlihat mewah meski terbuat dari bahan salah satu perabot yang menjadi favorit saya adalah tempat penyimpanan atau storage, maupun ini, amat sangat membantu banget untuk menampung berbagai barang-barang yang selalu berantakan di mana-mana, seperti mainan anak-anak maupun peralatan anak-anak perabotan dari Olymplast ini juga sangat membantu membuat anak-anak terbiasa rajin beberes peralatan main dan belajarnya selepas beraktifitas di meski ada 2 anak yang sedang aktif-aktifnya, tapi bukan berarti rumah senantiasa berantakan tak pernah dengan berbagai cerita kehidupan yang telah saya lewati, membuat saya sadar kalau tak semua impian bisa seindah bukan berarti realisasi yang tak sesuai impian itu, adalah sebuah hal yang salah dan impian punya rumah tinggal dengan hak milik sendiri, yang belum juga di mata banyak orang, itu adalah sebuah hal yang kurang dan buat saya, kondisi itu sama sekali tidak mengurangi makna rumah untuk makna rumah yang sesungguhnya adalah, kebahagiaan dan kebersamaan dengan mengukir cerita dalam aktifitas di dalam rumah yang nyaman dan rapi, untuk kerapian rumah, saya serahkan ke Olymplast, yang sangat cocok buat kami yang sering berpindah rumah tinggal, karena lebih ringkas berbahan plastik, tapi tetap makna rumah untuk saya, dan saya bersama anak-anak, memaknainya juga dalam manfaat Olymplast juaranya rapikan rumah. Sidoarjo, 09 Desember 2022Sumber pengalaman dan opini pribadi Canva edit by Rey, dokpri dan 9IRWkQr.
  • i28ee9zqu5.pages.dev/479
  • i28ee9zqu5.pages.dev/128
  • i28ee9zqu5.pages.dev/177
  • i28ee9zqu5.pages.dev/564
  • i28ee9zqu5.pages.dev/306
  • i28ee9zqu5.pages.dev/146
  • i28ee9zqu5.pages.dev/172
  • i28ee9zqu5.pages.dev/27
  • cerita tentang rumah saya